Rabu, 25 September 2013

Pengertian Pelatih (Coach)

            Pelatih adalah seorang yang profesional yang tugasnya membantu atlet atau team dalam mencapai prestasi yang tinggi. Pelatih selain bertugas dalam membantu atlet juga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk watak ayau tingkah laku atletnya dalam kehidupan bermasyarakat.
            Seorang pelatih adalah sosok panutan bagi masyarakat sehingga tingkah lakunya akan diperhatikan oleh masyarakat, oleh karena itu pelatih sebagai sosok panutan harus bisa berperan sebagai model bagi masyarakat. Utuk mengoptimalkan penampilan, menjamin keselamatan, dan menaikan kesejahteraan olahragawan, para pelatih harus secara teratur menyesuaikan diri dengan perkembangan terbaru dan mengubah praktek latihannya. Perubahan seperti itu hanya dapat terjadi apabila :
1.      Memiliki pemahaman atas perinsip-prinsip yang penting mengenai masing-masing bidang ilmu yang relevan
2.      Harus rajin mencari pengetahuan baru dalam ilmu olahraga. Akan tetapi pelatih tidak perlu menjadi ilmuan dalam arti yang sesungguhnya, tetapi untuk menjadi profesional, pelatih harus menjadi konsumen aktif informasi ilmiah dan menerapkannya dalam dunia pelatihannya.




1.      Tugas peran dan Kepribadian pelatih
Tugas pelatih bukan hanya membantu atlet untuk meraih prestasi, akan tetapi lebih jauh dari itu, pelatih juga harus menanamkan nilai-nilai luhur yang terkandung didalam olahraga. Artinya bukan hanya juara yang dikejar oleh pelatih akan tetapi perilaku sosial atlet juga harus mendapat perhatian, karena atlet adalah model bagi masyarakat.
            Di bawah ini akan diuraikan beberapa tugas utama seorang pelatih, dan juga termasuk harus bagaimana sebenarnya perilaku seorang pelatih dalam masyarakat.
1.      Prilaku. Prilaku seseorang pelatih dimasyarakat harus menjadi contoh yang baik dalam masyarakat, artinya jangan sampai seorang pelatih ada perilakunya yang tidak sesuai dengan norma atau aturan-aturan kehidupan dalam masyarakat. Karena kehidupan seorang pelatih selalu jadi sorotan masyarakat.
2.      Kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan harus di miliki oleh seorang pelatih. Sebagai seorang pemimpin, pelatih harus mampu memberikan motivasi kepada atletnya juga harus mau menerima saran dari para pembantunya. Juga sifat seorang pemimpin akan terlihat dalam kondisi yang sekalipun kritis. Contohnya dalam keadaan klubnya atau atletnya kalah seorang pelatih harus bisa memperlihatkan sifat getelmennya.
3.      Sikap sportif. Artinya dalam kondisi atau situasi apapun kita harus bisa menghormati keputusan yang dibuat oleh wasit, meskipin keputusan wasit itu sangat merugikan klub atau atletnya dan menghormati kemenangan lawan, akan tetapi bukan berarti kita harus sering mengalah melainkan kita kalah dengan terhormat.
4.      Pengetahuan dan Keterampilan. Tidak diragukan lagi seorang pelatih harus memiliki dan menguasai pengetahuan yang luas terutama pengetahuan tentang ilmu-ilmu yang mendukung dalam proses pelatihan, juga harus mampu memberikan contoh yang baik dalam hal keterampilan cabang olahraganya. Jadi intinya seorang pelatih itu adalah seorang yang berpendidikan.
5.      Keseimbangan emosional. Kemampuan bersikap wajar dalam kondisi dan situasi yang sangat tertekan, atau terpaksa harus menerima kenyataan di lapangan padahal klubnya di rugikan itu adalah tingkat keseimbangan emosional yang baik. Artinya seorang pelatih harus mampu mengendalikan emosinya (self control) dan yang penting lagi sikap ini harus bisa di tularkan kepada atletnya.
6.      Imajinasi. Kemampuan ini adalah kemampuan untuk membentuk khayalan-khayalan mental tentang obyek yang tidak nampak. Ini biasanya tertuang dalam proses latihan yang selalu menciptakan hal-hal yang baru juga dalam taktik permainan, baik taktik menyerang ataupun taktik bertahan.
7.      Ketegasan dan Keberanian. Seorang pelatih harus memiliki keberanian yang tegas dalam mengambil keputusan pada kondisi yang tertekan.
8.      Humor. Satu sikap yang nampaknya sangat enteng padahal sangat perlu, cita rasa humor yang tinggi akan mendekatkan hubungan dengan para atletnya. Kemampuan untuk bisa membuat atletnya tertawa sehingga menimbulkan suasana yang rilex,menyegarkan dan akan membawa dampak yang positif pada atletnya.
9.      Kesehatan. Betapa beratnya tugas seorang pelatih, disamping tugas sehari-harinya dia juga harus mempersiapkan program untuk latihan esok harinya. Ini menuntut kesehatan dan vitalitas yang tinggi dari seorang pelatih.
10.  Administrator. Pelatih juga sebagai pengelola olahraga, oleh karena itu harus mampu mengorganisir program latihan dan pertandingan, menginventarisir data-dataatletnya, data kemajuan dan kemunduran yang dialami oleh atletnya dan tidak boleh terlewatkan dari analisisnya.

2.      GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH
Berbagai gaya atau kepemimpinan dalam melatih sering dipakai oleh pelatih gaya yang dipakai itu ada yang cocok ada yang tidak, sehingga dalam proses melatihnya dia berhasil ada juga yang gagal dalam melatihnya.
Secara garis besartipe atau gaya kepemimpinan melatih itu menurut Pate and Rottela dan McClenaghan (1993) ada 4 tipe. Yaitu terdiri dari :
1.      Gaya kepemimpinan Otoriter
Ciri-ciri gaya melatih yang otoriter adalah sebagai berikut :
o   Berkuasa penuh terhadap pengendalian atlet dan orang lain.
o   Selalu memerintah dalam kelompoknya
o   Semua pekerjaan dikerjakan sesuai dengan keyakinannya.
o   Kurang menghargai kedudukan orang lain
o   Selalu memberikan hukuman bagi yang mengabaikan tugasnya.
o   Pembagian pekerjaan selalu di putuskannya
o   Semua ide muncul atas keputusannya
2.      GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRASI
Ciri-ciri gaya melatih yang demokrasi adalah sebagai berikut :
o   Ramah dan bersahabat
o   Rencana kerja slalu didiskusikan dengan kelompok
o   Tidak terlalu mengikat
o   Slalu menerima dari saran dari pihak lain
3.      Gaya kepemimpinan berpusat pada atlet. Ciri-cirinya
o   Penekanan utama memenuhi kebutuhan atlet
o   Selalu berinteraksi dengan atlet dan orang sekitar
o   Akan berhasil dalam tingkat kesulitan yang sedang
o   Kurang mendorong semangat tempur kepada atlet
4.      Gaya kepemimpinan yang berpusat pada tugas. Ciri-cirinya :
o   Fokus terhafap kemenangan
o   Kurang berinteraksi dengan atlet
o   Slalu sukses dalam tugasnya
o   Kurang harmonis dengan anggota se tim

                                                                                                                                                                                
Sumber : Satria dkk (2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar